Sunday 29 June 2014

Tips Merawat Kenari Stres

Banyak orang yang sering bingung dengan bagaimana cara mengatasi kenari yang stress dan juga macet bunyi. Solusinya pun terkesan gampang namun pada prakteknya tidak semudah teorinya. Untuk mengatasi kenari agar tidak stress memang perlu perhatian ekstra, yang perlu diingat adalah stress pada burung kenari tidak hanya mengidap pada kenari jantan saja namun juga kenri betina.
Kecenderungan seekor burung untuk menjadi stress dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam Budidaya burung kenari beberapa faktor yang dapat menjadikan stress adalah:
Lingkungan yang terlalu bising dan ramai. Situasi ini sangat memicu kenari untuk stress. Lingkungan ramai seperti di pinggir jalan raya, di tengah area konstruksi dan pembangunan serta area dengan tingkat lalu lalang yang tinggi perlu dihindari.
Suhu dan cuaca yang tidak baik, misalnya saja terlalu panas atau terlalu dingin. Dalam situasi ini biasanya kenari akan mengalami macet bunyi, kurang lincah bahkan jika terlalu lama akan menimbulkan penyakit hingga kematian.
Suara burung lain juga turut memicu stress pada kenari. Hal ini terbukti karena beberapa pengalaman membuktikan bahwa kenari jantan mereka mengalami macet bunyi dan stress akibat didekatkan dengan burung lain yang lebih besar dan lebih "fighter".
Berdekatan dengan hewan lain, misalnya saja letak kandang yang kurang baik. Hal ini memungkinkan hewan lain seperti kucing, anjing, tikus, tokek dll dapat mengganggu kenyamanan si burung.
Kenari jantan yang terlalu birahi pada taraf tertentu akan lebih cepat mengalami stress. Biasanya burung akan sangat hiperaktif dan tidak terkendali. 
Cara mengatasi kenari stress ternyata harus dipahami secara lebih detail. Berikut ini beberapa cara mengatasi kenari stress
Jauhkan dari tempat/lingkungan yang bising, terlalu panas dan terlalu dingin. Hal ini dapat berlaku juga jika kenari betina tidak mau mengerami telur dan tidak meloloh anak-anaknya.
Letakkan sangkar/kandang di tempat yang jauh dari hewan pemangsa. Biasanya orang meletakkan sangkar atau kandangnya di tempat yang agak tinggi. Jauhkan juga dari beberapa burung yang berkompeten untuk membuat kenari anda menjadi stress.
PERHATIAN: tidak semua burung mampu membuat kenari menjadi stress.
Jika burung terlalu birahi sebaiknya dikawinkan.
Untuk solusi kenari betina yang tidak mau mengerami telur dan meloloh anak-anaknya akan dibahas khusus di tulisan berikutnya
Jika kenari terlihat stress tanpa sebab, bisa jadi itu adalah sifat bawaan. Solusinya adalah dengan teknik kerodong sangkar dan pencelupan kepala kenari ke dalam air selama 1 detik.
Kenari macet bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya saja akibat terkena penyakit, sedang mabung ataupun stress. Untuk cara mengatasi kenari macet bunyi akibat stress adalah sebagai berikut
Dengan cara suntik. Cara ini dipakai bila si pemilik burung merasa sangat frustasi dengan keadaan burungnya dan tidak ada jalan keluar lagi.
Penjemuran yang teratur dan pakan yang baik serta sehat. Ini penting karena beberapa kenari macet dipicu pakan yang tidak baik dan tidak sehat.
Teknik mandi atau penyemprotan kepada burung dapat membantu menyegarkan kondisi burung.
Didekatkan dengan burung gacor lainnya. Ternyata, teknik ini pun bisa berguna untuk mengatasi kenari yang macet.
Konsumsi multivitamin perangsang birahi. Hal ini mampu merangsang kenari agar rajin bunyi dan mendongkrak stamina. 
Burung bisa juga dikerodong, hal ini dilakukan agar burung merasa dalam kondisi yang tenang dan lebih nyaman.

Saturday 28 June 2014

KELEBIHAN KENARI LOKAL DI BANDING KENARI IMPOR

Pasar lokal “dijegal”, trend disetir importir?
Perbincangan tentang posisi dan kondisi burung kenari lokal dalam pengertian berbodi kecil di tengah serbuan kedatangan kenari impor khususnya Yorkshire – dalam artian berbodi bongsor-, naga-naganya perlu terus kita ikuti. Ada dua alasan yang bisa saya kemukakan, pertama, berkaitan dengan keragaman status ekonomi kicaumania dan, kedua, keragaman jenis burung sebagai obyek hobi.

Pertama, kita tetap perlu menjaga keragaman status ekonomi di kalangan kicaumania. Tidak selamanya penghobi burung adalah orang yang berkantung tebal yang karenanya hanya burung-burung berharga mahal saja yang bisa tampil di kancah lomba burung kicauan.

Kedua, kita harus menjaga keragaman jenis burung yang selayaknya menjadi obyek hobi sehingga tidak ada jenis burung tertentu yang tersingkir dari percaturan perbincangan khalayak kicaumania, apalagi menghilang dari pasaran, yang berarti hilang pula kelestariannya.

Berkaitan dengan hal itu, berikut ini saya turunkan artikel laporan utama Tabloid Agrobis Burung Edisi Minggu III Maret 2012. Artikel saya turunkan secara bersambung. Silakan disimak dan dikomentari, mana yang pas menurut Anda dan mana yang kurang atau tidak pas. Untuk referensi awal silakan dilihat lagi artikel berjudul “Ridlo Figas: Papburi harusnya pro kenari dan lagu lokal“

Burung bongsor menggeser burung kecil
Kenari AF

Kenari AF

Apa yang dibayangkan pemain sekarang ketika mau mencari burung kenari? Sebagian besar akan mencari postur bongsor, warna cerah, gacor, fighter, dan lagu panjang-panjang, serta cerdas atau gampang dimaster.
Itulah gambaran selera atau trend burung kenari saat ini, terutama terkait kenari lomba. Semua berlomba untuk memiliki burung bongsor atau postur gede. Kerena permintaan seperti ini, para breederpun mencoba ikut selera pasar dengan berusaha pula mencetak kenari bongsor.

Bagaimana caranya? Tentu dengan mencari indukan bongsor. Nah, indukan bongsor yang dikenal adalah jenis Yorkshire (YS). Jenis ini yang mesti didatangkan dari manca. Di negeri asalnya, semisal Jerman, jenis Yorkshire juga sudah paling mahal. Maka tak heran bila sampai Indonesia burung impor ini paling mahal.
Permintaan jenis ini relatif tinggi. Sebuah sumber menyebutkan, karena kekurangan stok, ada importir rela mengejar ke negeri importir di luar Indonesia untuk dibeli lagi dan dikirim ulang ke Indonesia.

Misalnya, ketika sampai Jerman untuk kulakan, di sana disebutkan, ”Maaf, burung baru saja laku dan kami kirim ke Hongkong.” Sang importir kita kemudian mengejar ke Hongkong, dan dinego (tentu dengan diberi laba atau untung yang layak), Setelah itu, burung dikirim dari Hongkong ke Indonesia.

Kenari F1 Yorkshire

Di Indonesia sendiri, pemburu Yorkshire terbilang tinggi. Setiap kali datang, digambarkan peminatnya sampai antri bak warga yang sedang antri menunggu giliran menerima Bantuan Langsung Tunai.
Ironisnya, tak semua peminat mengambil Yorkshire itu. Mereka yang sudah paham dan berpengalaman tentang kenari, termasuk Yorkshire,tak serta merta ikutan memborong. Karena tidak semua paham bahwasanya YS impor yang baru datang masih butuh perawatan spesial, apalagi harus melalui proses adaptasi.

Sebagian dari mereka hanya memburu gengsi, atau tertarik dengan “untung” menggiurkan yang dijanjikan di bisnis pengepulan YS lokal. Inilah penuturan seorang dokter hewan yang menjadi langganan para penghobi burung.

“Pernah datang ke saya orang membawa puluhan Yorkshire sakit. Dia membeli satu box. Saya kira dia sudah pemain lama,ternyata mengaku baru 3 bulan belajar menjadi penghobi kenari. Dari satu box itu sebagian sudah mati, ada yang betina, sebagian yang sakit dibawa ke tempat saya praktek. Dia hanya bisa menjual tak sampai 10 ekor.”
Gambaran kemolekan kenari bongsor memang dapat membius sebagian kenarimania Indonesia. Digembar-gemborkan memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya volume lebih besar alias tembus, memainkan lagu lebih indah, atau lebih gampang dimaster.

Banyak pemain kenari, termasuk yang pemula, berlomba-lomba ingin punya kenari bongsor. Sebab imejnya memang gagah, dan tentunya juga akan bisa mengangkat gengsinya sebagai penggemar kenari “sejati”
Jadi, seperti sudah terjangkit virus yang isinya seperti ini, ”jangan mengaku kenarimania sejati kalau belum punya kenari gede”. Sebuah propaganda yang manjur dan berhasil. Dengan begitu, kita tak perlu heran bila untuk mendapatkan kenari bongsor mulai yang baru datang impor seperti YS atau YS lokal (ortunya impor tapi lahirnya di sini), hingga F1, F2, dan F3, para kenarimania rela inden.Trend serta gengsi itu, tidak berjalan dengan sendirinya. Banyak yang curiga bahwa itu memang sudah didesain, serta disetir importir serta pedagang besar. Jadi, bila orang melihat gelagat banyak juri kurang melirik burung kecil, juga ada kaitanya di sini.

Juri, bagaimana pun berusaha mengikuti trend atau selera kebanyakan kicaumania. Trend apakah itu postur maupun lagu, biasanya juga diarahkan oleh para tokoh atau bos pemilik burung juara.

Bila ada burung A yang sedang ngetop, sering juara, maka ia menjadi trend-setter, dan semua berusaha mengikuti A. Begitulah pola kerja pembentukan suatu trend bila digambarkan secara sederhana. Disadari atau tidak, kita semua bertindak juga telah disetir trend.